sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Induk FamilyMart Merosot Imbas Ancaman Boikot

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
06/02/2024 12:49 WIB
Saham induk jaringan toko serba ada (toserba) terkemuka FamilyMart, Itochu Corp, tergelincir pada perdagangan Selasa (6/2/2024).
Saham Induk FamilyMart Merosot Imbas Ancaman Boikot. (Foto: Reuters)
Saham Induk FamilyMart Merosot Imbas Ancaman Boikot. (Foto: Reuters)

Kinerja Itochu Corp

Diketahui Itochu mengakuisisi FamilyMart pada tahun 2020 lalu melalui penawaran tender. Itochu mengatakan total kepemilikannya di FamilyMart akan meningkat menjadi 65,7 persen dari sebelumnya 50,1 persen setelah menyelesaikan penawaran tender.

Namun harga penawaran ditetapkan di bawah kisaran ¥2,472 hingga ¥3,040 yang diperkirakan pihak yang meninjau kesepakatan tersebut.

Sebelumnya, Itochu Corp sudah menghabiskan USD1,1 miliar untuk meningkatkan kepemilikannya di jaringan toko swalayan terbesar kedua di negara Jepang itu menjadi 50,1 persen dari kepemilikan sebelumnya sebesar 41,5 persen.

FamilyMart menawarkan lebih dari 2.500 produk mulai dari ayam goreng hingga kue sus coklat, dan grup tersebut baru-baru ini membuka gym 24 jam pertamanya.

Adapun lini bisnis Itochu bervariasi dan merupakan salah perusahaan trading terbesar di Jepang. Lini bisnis mencakup berbagai sektor, termasuk jaringan toko FamilyMart.

Per 31 Desember 2023, FamilyMart memiliki gerai internasional sejumlah 7.764 dan gerai di Jepang mencapai 16.370.

Pada tahun fiskal 2022, FamilyMart mengoperasikan sekitar 24,5 ribu jaringan toko di seluruh dunia, sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Mayoritas toko berlokasi di Jepang, sedangkan bisnis di luar negeri dilakukan oleh perusahaan waralaba lokal.

Di Indonesia, FamilyMart dioperasikan oleh Wings Group yang dipimpin oleh Eddy William Katuari sebagai Presiden Direktur dan memiliki harta kekayaan mencapai USD930 juta atau setara dengan Rp13,9 triliun. Wings Group menjalankan FamilyMart lewat anak usahanya, PT Fajar Mitra Indah.

Itochu juga melaporkan penurunan laba bersih sebesar 10,3 persen pada April-Desember 2023 karena rendahnya harga batu bara dan pulp serta keuntungan yang lebih kecil dari perdagangan energi.

Perusahaan ini membukukan keuntungan sebesar JPY611,7 miliar yen dalam sembilan bulan hingga akhir Desember 2023 dibandingkan dengan JPY682,2 miliar pada tahun sebelumnya.

Dalam laporan keuangan tahun fiskal 2023, Itochu melaporkan kenaikan beban penjualan, umum dan administrasi sebesar 5,4%, atau 72,4 miliar yen, dibandingkan tahun fiskal sebelumnya menjadi 1.419,1 miliar yen (USD10,63 miliar), karena peningkatan beban akibat pertumbuhan pendapatan yang stabil dan depresiasi yen.

Sebagian diimbangi oleh penurunan karena konversi FamilyMart Taiwan menjadi investasi yang dicatat dengan metode ekuitas dari anak perusahaan yang dikonsolidasi pada akhir kuartal pertama tahun fiskal sebelumnya.

Perusahaan trading tersebut mempertahankan perkiraan laba setahun penuh hingga akhir Maret 2024 sebesar JPY800 miliar, di bawah perkiraan rata-rata JPY821 miliar dalam jajak pendapat terhadap 9 analis yang dikumpulkan oleh LSEG. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement