Bersamaan dengan rights issue ini, Perseroan juga menerbitkan 3,07 miliar Waran Seri II atau setara 13,71 persen modal setelah PMHMETD I. Waran diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham yang mengeksekusi HMETD dan dapat ditebus Rp300 per saham pada periode 3 Juni 2026 – 2 Juni 2028.
Pemegang saham utama, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara (AKUN), yang menguasai 60,62 persen saham, menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD senilai Rp1,78 triliun sekaligus bertindak sebagai pembeli siaga jika ada sisa saham yang tidak diambil investor publik.
Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk memperkuat anak usaha, antara lain Rp2,8 triliun untuk pembangunan jaringan internet FTTH berteknologi WiFi 7 di Bali dan Lombok melalui GPI, Rp213,44 miliar untuk pembayaran IRU fiber optic oleh PFI, Rp135 miliar untuk modal kerja proyek FTTH di Jawa oleh IAB, serta sisanya untuk modal kerja Perseroan.
Dana hasil Waran Seri II juga akan digunakan sebagai modal kerja baik bagi Perseroan maupun anak usaha. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.