Menurutnya, faktor utama yang memengaruhi pergerakan pasar saat ini adalah kepercayaan investor asing terhadap kondisi ekonomi. "Ini adalah proses, yang terjadi bukan hanya 1-3 hari," katanya.
Michael menyarankan investor untuk tetap bersikap menunggu dan menyimak pergerakan pasar (wait and see) serta memperbanyak kepemilikan kas.
“Setiap krisis selalu ada rebound—yang saat ini belum terlihat karena masih dalam proses,” demikian mengutip Michael.
Sementara, bursa saham Asia bergerak beragam pada Senin (24/3/2025) pagi, seiring mendekatnya tenggat waktu 2 April yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menerapkan tarif timbal balik, yang membebani sentimen pasar.
Meski mendekati tenggat penetapan tarif timbal balik, Trump mengisyaratkan pada Jumat lalu bahwa rencana tersebut masih bisa diberi kelonggaran.