“Inflow akan baik jika foreign [investor asing] kembali, dan saat ini masih terlalu dini jika kita lihat. Jumlah inflow masih terlalu sedikit dibanding outflow—meskipun tidak menutup kemungkinan inflow asing ke depan bertambah,” kata Michael kepada IDXChannel.com, Rabu (26/3/2025).
Sebagai gambaran, pada Selasa (25/3/2025), investor asing mencatatkan beli bersih (net foreign buy) Rp420 miliar di pasar reguler. Kendati, selama sepekan asing melakukan jual bersih (net sell) Rp3,82 triliun dan dalam sebulan melego saham RI senilai Rp15,7 triliun.
Sementara, rupiah, yang menjadi salah satu mata uang pasar berkembang dengan kinerja terburuk di dunia, menguat ke level Rp16.570 per USD setelah sebelumnya jatuh ke 16.640 pada Selasa, level terendah dalam hampir 27 tahun. Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi untuk menahan pelemahan lebih lanjut.
Minat investor terhadap Indonesia mulai memudar akibat kekhawatiran terhadap stabilitas fiskal jangka panjang. Analis memperingatkan bahwa tarif impor AS dan potensi penguatan kembali dolar masih menjadi ancaman.
Pelaku pasar kini menanti kejelasan kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump menjelang penerapan tarif baru pada 2 April. Meski ada sedikit optimisme terkait kemungkinan fleksibilitas kebijakan, kekhawatiran terhadap dampaknya bagi negara-negara berbasis ekspor masih membayangi. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.