sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham MAHA Malah Anjlok saat Raih Kontrak Jumbo, Kena Sell on News?

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
05/06/2024 10:48 WIB
Saham PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) terjun bebas pada lanjutan sesi I, Rabu (5/6/2024) usai ada kabar teranyar soal perpanjangan kontrak jumbo.
Saham MAHA Malah Anjlok saat Raih Kontrak Jumbo, Kena Sell on News? (Foto: Freepik)
Saham MAHA Malah Anjlok saat Raih Kontrak Jumbo, Kena Sell on News? (Foto: Freepik)

IDXChannelSaham PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) terjun bebas pada lanjutan sesi I, Rabu (5/6/2024) usai ada kabar teranyar soal perpanjangan kontrak jumbo.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 10.34 WIB, saham MAHA anjlok 8,94 persen ke Rp224 per saham usai sempat 6,5 persen di awal perdagangan. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp56,99 miliar dan volume 233,24 juta saham.

Pada Senin (3/6) lalu, saham MAHA sempat terbang 10,09 persen dan Selasa (4/6) naik 2,50 persen.

Penurunan ini tampaknya merupakan aksi ambil untung (profit taking) investor seiring adanya kabar positif soal kontrak anyar MAHA alias sell on the news.

Secara teknikal, saham MAHA uptrend sejak awal Maret 2024 dan saat ini berusaha menguji level support terdekat di level psikologis 200 dan level 194.

Sebelumnya, MAHA atau Mandiri Services pada Senin (3/6/2024) menandatangani perpanjangan kontrak pengangkutan batu bara dengan PT Indonesia Pratama, anak perusahaan PT Bayan Resources Tbk (BYAN), untuk tambang batu bara Tabang di Kalimantan Timur.

Dengan kontrak tersebut, MAHA memproyeksi peningkatan pendapatan sekitar Rp19 triliun atau setara dengan USD1,2 miliar hingga tahun 2034. Dengan memperhitungkan nilai kontrak sebelumnya, total pendapatan yang bisa diraih perseroan diperkirakan mencapai Rp23,9 triliun atau USD1,5 miliar.

Perubahan kontrak kedua emiten tersebut mencakup target pengangkutan tambahan sebesar 289 juta ton. Jumlah total batu bara yang akan diangkut oleh MAHA selama 10 tahun dari 2024 hingga 2034 sebesar 368 juta ton.

Sebelumnya, emiten penyedia jasa transportasi pertambangan itu telah melayani kebutuhan pengangkutan batu bara di Proyek Tabang dengan BYAN sejak 2017. MAHA terus menargetkan perpanjangan kontrak dan pertumbuhan yang meningkat di masa depan.

Sebelum perubahan ini, kontrak MAHA dengan BYAN berakhir pada 2027. Namun, dengan perpanjangan ini, periode masa berlaku kontrak mencakup 10 tahun hingga tahun 2034.

"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh dewan direksi dan manajemen PT Indonesia Pratama dan Grup Bayan, atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami sebagai kontraktor pengangkut selama 10 tahun ke depan hingga tahun 2034,” kata Direktur Utama Mandiri Services Yenny Hamidah Koean dalam keterangan tertulis, Rabu (5/6/2024).

“Mandiri Services akan selalu berusaha mempertahankan stabilitas operasional dengan mewujudkan pengangkutan batu bara yang aman dan terpercaya. Komitmen kami untuk memberikan layanan yang luar biasa untuk kebutuhan pengangkutan batu bara,” lanjutnya.

Saat ini, MAHA telah menjalin kerja sama pengangkutan batu bara dengan banyak pemilik tambang atau kontraktor besar, seperti PT Mandiri Intiperkasa (MCOL), PT Kideco Jaya Agung (unit INDY), PT Pamapersada Nusantara (unit UNTR), PT Multi Tambangjaya Utama (unit CUAN), dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA). (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement