Pada triwulan I-2022, beban sewa kapal membengkak sebesar Rp23,80 miliar. Akan tetapi di triwulan I-2022, beban ini menyusut menjadi Rp1,70 miliar.
Meski didukung sentimen peningkatan freight rate dan kinerja keuangan yang apik, saham MBSS tercatat tumbuh secara negatif secara year to date (YTD).
Adapun, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada Selasa (12/7), harga saham emiten kapal ini terkontraksi hingga minus 12,39 persen secara YTD. Sementara pada perdagangan sesi II hari ini, saham MBSS merosot minus 0,52 persen di angka Rp955/saham.
Walaupun memang, dalam kurun setahun terakhir saham emiten perkapalan ini telah melesat hingga 95,70 persen.
INDY Hingga Lo Kheng Hong Ramai-Ramai Lepas Saham MBSS
Seiring dengan kinerja keuangan negatif di tahun 2021, PT Indika Energy Tbk (INDY) melakukan penjualan seluruh kepemilikan saham di MBSS sebanyak 51 persen saham atau setara 892,51 juta saham.