Pekan lalu, harga nikel merosot di tengah kekhawatiran resesi ekonomi secara global.
Mengutip data Barchart, harga nikel untuk kontrak Juni 2022 ambles 4,79 persen selama sepekan terakhir menjadi USD 23.996 per ton.
Mengutip New York Times, Kepala Bank Sentral Amerika (Federal Reserve) Jerome Powell menyebutkan resesi bisa saja terjadi.
"Kami tidak mencoba memprovokasi, dan saya tidak perlu memprovokasi resesi itu," ujarnya.
Bila resesi terjadi, tentu permintaan nikel dan seluruh logam mulia akan terdampak. Namun, Powell mengatakan jika Amerika memiliki ekonomi yang kuat sehingga kemungkinan resesi tersebut akan ditekan. (ADF)