Kontrak berjangka nikel sendiri menguat 2,96% dalam sepekan ke USD21.754/ton per Rabu (27/6/2022).
Namun dalam sebulan, nikel masih anjlok 5,90%. Adapun, secara tahunan (yoy), nikel masih melonjak 11,37% di tengah menurunnya stok seiring menguatnya permintaan.
Menurut data World Bureau of Metal Statistics (WBMS), pasar nikel mengalami defisit selama Januari hingga Mei 2022 dengan permintaan yang melebihi produksi sebesar 54,9 kiloton (kt).
Stok nikel yang disimpan di gudang LME pada akhir Mei 2022 lebih rendah 30,4 kt dibandingkan akhir tahun sebelumnya. Nikel olahan pada bulan Januari hingga Mei 2022 mencapai 1098,2 kt dan permintaan sebesar 1153,1 kt.
Produksi tambang selama Januari hingga Mei 2022 adalah 1133,1 kt, alias 87 kt di atas total 2021.