IDXChannel - Saham PT Bank Nationalnobu Tbk atau Nobu Bank (NOBU) jatuh ke batas auto reject bawah (ARB) pada perdagangan Jumat (31/1/2025) akibat derasnya tekanan jual.
Harga saham NOBU anjlok 25 persen ke Rp550 di tengah kabar perusahaan asuransi asal Korea Selatan, Hanwha Life Insurance Co. Ltd yang akan mencaplok 40 persen saham NOBU dari Lippo Group. Saham yang akan dibeli Hanwha dimiliki oleh entitas bisnis yang terafiliasi dengan Lippo mulai dari PT Putera Mulia Indonesia hingga PT Lenox Pasifik Investama Tbk (LPPS).
"Hanhwa Life Insurance berencana untuk memiliki saham untuk tujuan investasi jangka panjang untuk mengintegrasikan kemampuan digital Hanwha Life Insurance di bidang keuangan ke dalam operasi Nobu Bank," kata manajemen dalam prospektus.
Saham NOBU sempat hampir menyentuh batas auto reject atas (ARA) pada pembukaan, namun setelah pukul 10.00 WIB, harganya terus turun hingga menyentuh ARB saat penutupan. Volume transaksi mencapai 1,08 juta lot saham dengan nilai Rp72 miliar.
Hingga saat ini, belum diketahui nilai akuisisi saham NOBU oleh Hanhwa Life yang bakal menjadi pemegang saham terbesar di bank tersebut. Nobu Bank berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Maret 2025 untuk meminta restu pemegang saham atas rencana transaksi ini.
Hanhwa Life hanya akan mengakuisisi sebagian saham NOBU dari beberapa entitas pemegang saham terafiliasi Lippo Group. Pemegang saham seperti PT Lenox Pasifik Investama Tbk (LPPS), PT Multipolar Tbk (MLPT), PT Ciptadana Capital, dan PT Inti Anugerah Pertama akan melepas seluruh saham NOBU kepada Hanwha.
Harga saham LPPS terpantau menguat 5,66 persen ke Rp56 pada penutupan perdagangan sore ini. Begitu juga dengan saham MLPT yang menanjak 4,63 persen ke Rp113. Sementara PT Star Pacific Tbk (LPLI) yang akan melepas sebagian saham NOBU melesat 19,33 persen ke Rp284.
Kondisi ini berkebalikan dengan saham NOBU yang tertekan. Harga saham bank yang masuk KBMI 1 itu justru menyentuh level terendah dalam satu tahun terakhir.
(Rahmat Fiansyah)