“Maklum, tren yang sudah dibentuk duluan sebelum realisasi dari sebuah sentimen akan menghasilkan aksi sell on news pada waktu sentimen tersebut sudah jadi realita,” katanya, Kamis (11/9/2025).
Menurut William, pola semacam ini hampir selalu terjadi. “Kalau influencer menghebohkan saham lebih awal dengan alasan akan ada news, maka setelah news-nya keluar atau mendekati terealisasi, di situ sudah jenuh duluan,” imbuh dia.
Ia juga menyoroti tren teknikal saham PACK saat ini. “Untuk saat ini, tren saham PACK menurun. Volume cukup besar ini mengindikasikan terjadinya distribusi,” ujarnya.
William pun memberi catatan penting bagi investor atau trader. “Support pada 1.980 ini bisa diperhatikan. Apabila bisa dipertahankan, maka buy on weakness bisa dilakukan dengan target 2.000-2.200,” katanya.
Belum lama ini, pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan bahwa investor menilai langkah penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) oleh PACK secara negatif.