Namun, menurut William, pelemahan saham PANI lebih terkait kondisi pasar yang sudah jenuh beli. “Tapi di PANI ini saya lihat memang kebetulan jenuh beli juga. Jadi, pas momentumnya dia untuk melemah,” imbuh William.
Dari sisi teknikal, William menilai peluang penguatan saham ini cukup terbatas. “PANI secara teknikal mengalami downtrend. Estimasi penguatan terbatas dengan resistance 14.500 dan target 15.200,” ujarnya.
Ia pun merekomendasikan strategi akumulasi saat harga terkoreksi. “Memanfaatkan potensi rebound-nya, saya rekomendasikan buy on weakness pada area 14.000–13.700,” kata William.
Sementara itu, pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai investor masih menantikan harga pelaksanaan rights issue. “Saat ini, investor masih menunggu harga rights issue PANI di 2025,” tuturnya, Rabu (10/9).
Ia menambahkan, potensi dana yang bisa diserap dari aksi korporasi tersebut cukup besar. “Dengan potensial dana serapan di Rp16 triliun,” kata Michael.