IDXChannel – Saham-saham emiten taipan Prajogo Pangestu melesat pada lanjutan sesi I, Selasa (7/5), melanjutkan momentum kenaikan sejak pekan lalu.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.44 WIB, saham emiten di bidang geotermal PT Barito Renewabes Energy Tbk (BREN) melonjak 5,38 persen.
Dalam sepekan, saham BREN naik 8,59 persen dan dalam sebulan terbang 82,33 persen.
Di harga Rp9.800 per saham saat ini, BREN masih berada di atas bank milik Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di bursa.
Market cap BREN mencapai Rp1.311 triliun, sedangkan BBCA sebesar Rp1.192 triliun.
Secara teknikal, dalam grafik candlestick harian, saham BREN masih dalam uptrend yang solid, berada di atas garis moving average (MA) 5 dan 10, serta MA 20 dan MA 50.
Tiga indikator oscillator, MACD, ROC, dan ADX menunjukkan tren yang positif.
Sementara, volume perdagangan saham BREN cenderung menyusut sejak 24 April lalu, tidak seramai 5-19 April 2024.
Sejauh BREN menjaga tren bullishnya, saham tersebut berpeluang menjajal level psikologis Rp10.000. Namun, apabila berbalik arah, level support terdekat untuk BREN berada di Rp9.300 dan Rp9.100, dan level psikologis Rp9.000.
BREN kembali ditransaksikan pada Senin kemarin usai bursa melakukan suspensi (penghentian sementara) perdagangan pada Jumat (3/5) pekan lalu lantaran lonjakan harga yang signifikan.
Saham emiten batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) juga naik, yakni 2,78 persen.
Di samping BREN dan CUAN, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menghijau, yakni sebesar 0,65 persen. Sementara, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) tumbuh 2,52 persen.
Tidak ketinggalan, induk BREN PT Barito Pacific Tbk (BRPT) terapresiasi 0,50 persen.
Dikabarkan sebelumnya, anak usaha CUAN, PT Kreasi Jasa Persada (KJP,) siap melaksanakan tender wajib 10,56 persen saham PTRO mulai Selasa besok (30/4). Harga penawaran tender wajib dipatok Rp3.543,23 per saham.
Saham PTRO yang bakal di tender offer adalah sebanyak 106.550.643 saham atau 10,56 persen dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam Petrosea.
"Harga penawaran tender wajib sebesar Rp3.543,23 per saham," kata manajamen dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (29/4).
Dengan demikian, jumlah nilai penawaran tender wajib maksimal Rp377,53 miliar.
Periode penawaran tender wajib berlangsung pada 30 April-29 Mei 2024. Sementara tanggal penyelesaiannya 5 Juni 2024.
Proses jual beli saham dalam rangka penawaran tender wajib ini akan dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia. Pembayaran atas penawaran tender wajib akan dilakukan pada tanggal penyelesaian.
Setelah pelaksanaan penawaran tender wajib, Kreasi Jaya Persada akan mengempit sebanyak 44,56 persen saham PTRO atau 449.476.343 saham dari sebelumnya yang tercatat 34 persen atau 342.925.700 saham.
Sisanya 34,90 persen atau 352.038.398 saham PTRO dimiliki PT Caraka Reksa Optima, PT Sentosa Bersama Mtra menggenggam 18,85 persen atau 190.149.759 saham, dan 1,69 persen atau 16.940.500 saham adalah saham treasury.
Itu artinya, Kreasi Jasa Persada akan menjadi pengendali baru saham PTRO. Sebelum tender offer, pengendali saham PTRO adalah Caraka Reksa Optima dengan kepemilikan 34,90 persen atau 352.038.398 saham.
Sebelumnya, sebagaimana dipersyaratkan dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b POJK 9/2018, KJP sebagai calon pengendali baru pada PTRO berkewajiban untuk melaksanakan penawaran tender wajib setelah rencana transaksi selesai dilaksanakan, dengan memerhatikan ketentuan yang diatur dalam POJK tersebut. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.