“Setelah melakukan analisis dan menerima masukan dari pelaku pasar mengenai potensi kendala investability, MSCI tidak akan mempertimbangkan penambahan sekuritas berikut ke dalam MSCI Indonesia Investable Market Index (IMI) dalam Review Indeks Februari 2025,” kata MSCI dalam pengumumannya, Kamis (6/2/2025).
Namun, MSCI akan terus mengevaluasi kelayakan saham-saham tersebut dalam tinjauan indeks berikutnya dan akan memberikan pembaruan jika diperlukan.
Saham Konglo Lainnya
Saham konglomerat lainnya, yakni DSSA milik Sinarmas, juga merosot sebesar 9,58 persen. Selanjutnya, saham emiten properti milik pengusaha kenamaan Aguan dan Grup Salim, PANI, memerah 2,63 persen.
Saham Grup Salim di sektor tambang, AMMN, tergerus 2,11 persen, sedangkan saham milik konglomerat Low Tuck Kwong, BYAN, minus 0,37 persen.
Tidak hanya saham-saham konglomerat, saham emiten telekomunikasi BUMN, TLKM, juga tertekan, turun 1,17 persen dan bank BUMN, BMRI, minus 0,98 persen.