Ia menambahkan, melihat aturan yang berlaku, ada potensi BREN dan BRMS masuk ke dalam konstituen standard caps.
Yeoh juga menyoroti pergerakan investor asing. “Terlihat juga pergerakan foreign yang sudah lebih dulu mengakumulasi kedua saham ini selama 3-4 bulan terakhir,” ujarnya.
Dari sisi teknikal, BREN menunjukkan tren menarik. “Secara teknikal, BREN bergerak dalam range sideways antara Rp8.300 hingga Rp10.000,” kata Michael.
Ia menambahkan bahwa pergerakan hari ini menunjukkan adanya buying power dengan target ke level Rp10.000.
Saham-saham Prajogo Pangestu, dan sejumlah konglomerat lainnya, berusaha pulih dari tekanan jual imbas pengumuman MSCI soal free float pada awal pekan lalu.