Manajemen menyampaikan, sepanjang 2025 Petrosea memfokuskan pengembangan usaha melalui dua strategi utama.
Pertama, ekspansi bisnis dan peningkatan perolehan kontrak (backlog) di lini jasa pertambangan serta rekayasa dan konstruksi. Strategi ini telah mendorong pertumbuhan aktivitas usaha, memperluas basis klien, dan memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Kedua, diversifikasi usaha dan peningkatan kapabilitas terbarukan melalui akuisisi. Melalui grup HBS, Petrosea memperluas bisnis ke sektor non-batu bara, seperti mineral emas, serta menjajaki pasar pertambangan di luar negeri, termasuk Papua Nugini.
Sementara melalui grup Hafar, perseroan mengembangkan kapabilitas EPCI (Engineering, Procurement, Construction & Installation) untuk industri migas lepas pantai dan mendukung hilirisasi minerba dan migas nasional.
Petrosea juga menandatangani non-binding term sheet untuk mengakuisisi mayoritas saham Scan-Bilt Pte. Ltd. Akuisisi ini akan memperkuat layanan rekayasa sipil, konstruksi, dan pemeliharaan untuk industri pengolahan kimia serta minyak dan gas di darat, sekaligus menjadikan Scan-Bilt sebagai hub bisnis di Asia Pasifik.