Selanjutnya, saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) meningkat 4,07 persen, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) 3,30 persen, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) 2,94 persen.
Tidak ketinggalan, saham PT Intiland Development Tbk (DILD) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menghijau 1,73 persen dan 1,71 persen.
Sinyal Pemulihan
Dalam riset pada 10 Juni 2024, CGSI menjelaskan, pihaknya mencatat adanya pemulihan struktural dari para pengembang besar, yang didorong oleh insentif pemerintah, pada 2021-22, seiring keberhasilan para pengembang untuk keluar dari pandemi Covid-19 dengan rasio utang berupa net gearing yang lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi, dan tingkat penjualan kuartalan yang serupa dengan apa yang mereka capai pada akhir 2014 hingga 2015 ketika sektor ini diperdagangkan di atas 30x 2-year forward P/E (rasio price-to earnings dalam proyeksi dua tahun ke depan).
Namun, kata CGSI, valuasi sektor properti masih suram seiring.
“Menurut kami, korelasi negatif antara harga saham sektor ini dengan apresiasi rupiah terhadap dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia yang menarik menghalangi re-rating sektor ini secara keseluruhan,” tulis analis CGSI.
Ekonom CGSI memproyeksikan, rupiah akan menguat terhadap dollar AS di akhir kuartal III-2024, didukung oleh potensi capital inflows karena ekspektasi investor terhadap imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia yang lebih tinggi.