“Depresiasi nilai tukar Rupiah ke level sekitar Rp16.200-16.400 membuat BI menaikkan 7DRR sebesar 25bps pada April-2024 dan imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun di 6.85%-7.15%, yang pada akhirnya menagan pergerakan saham properti,” kata analis MNC Sekuritas.
Ekonom MNC Sekuritas mengantisipasi perbaikan nilai tukar rupiah jika cadangan devisa dan inflasi tetap pada jalurnya, yang didorong oleh meredanya ketegangan geopolitik.
“Dalam skenario ini, kami memperkirakan adanya turnaround yang lebih baik di sektor properti,” tulis analis MNC Sekuritas.
MNC Sekuritas pun mempertahankan peringkat overweight untuk sektor properti.
Valuasi didasarkan pada rata-rata diskon NAV (net asset value) sekitar 55 persen-70 persen.
Narasi hawkish bank sentral juga, kata MNC Sekuritas, merupakan faktor lain yang menghambat properti, karena 70 persen pembelian rumah berasal dari kredit pemilikan rumah (KPR).