Algo Research menyebut sejumlah alasan yang menopang argumen tersebut, seperti: 1) marketing sales atau pendapatan prapenjualan perusahaan tetap baik kendati adanya narasi kenaikan suku bunga dan “hal ini sebagian besar disebabkan karena suku bunga KPR yang inelastis”; 2) diuntungkan dalam ‘dovish play’ alias pandangan dovish pasar; 3) posisi investor institusional yang UW (underweight); 4) perusahaan cenderung mendorong sebagian besar labanya hingga akhir tahun di kuartal IV, “yang menyiratkan pertumbuhan sekuensial”. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.