Meski mempertahankan rating overweight untuk sektor ritel, BRI Danareksa menggarisbawahi soal pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi risiko utama bagi prospek penjualan di kuartal II-2024 ke depan.
BRI Danareksa menjelaskan, pergeseran narasi perekonomian global ke arah era suku bunga (The Fed) yang lebih tinggi untuk jangka panjang telah menyebabkan tekanan lebih lanjut terhadap rupiah.
“Meskipun secara historis para perusahaan ritel telah menanggung biaya persediaan impor [imported inventory] yang lebih tinggi, kami melihat risiko dari pelemahan tupiah yang disebabkan oleh inflasi yang lebih tinggi dan tekanan pada daya beli,” imbuh BRI Danareksa.
Namun, BRI Danareksa masih memperkirakan pemulihan pada semester II-2024 sejalan dengan pola musiman penjualan ritel yang lebih kuat di kuartal IV-2024. BRI Danareksa menjagokan secara berurutan ACES, MAPA, dan MAPI. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.