"Dari 7.610 tindakan tersebut sebagian besar adalah pendistribusian bunga obligasi, kemudian bagi hasil, pelunasan pokok, kemudian pembagian dividen, serta kegiatan lainnya yang KSEI lakukan dalam angka mendistribusikan tindakan korporasi kepada investor," kata Samsul.
Seiring dengan meningkatnya distribusi keuntungan, minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal juga meroket. KSEI mencatat pertumbuhan jumlah investor sebesar 36 persen, dari 14,8 juta menjadi 20,2 juta Single Investor Identification (SID) hingga akhir 2025.
Samsul menilai capaian ini merupakan buah dari upaya kolektif seluruh pemangku kepentingan dalam memberikan edukasi mengenai pasar modal kepada masyarakat luas.
"Pertumbuhan ini rasanya bagian dari hasil yang telah dilakukan oleh kita semua dalam memasyarakatkan atau menyebarluaskan manfaat dan fungsi dari pasar modal kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama," kata dia.
Selain perbankan dan batu bara, terdapat tiga sektor lain yang masuk dalam jajaran lima besar penyumbang dividen tertinggi tahun ini:
- Perbankan (Financials Banks): Rp80,34 triliun.
- Produksi Batu Bara (Energy-Coal): Rp27 triliun.
- Infrastruktur & Telekomunikasi Terintegrasi: Rp20,18 triliun.
- Industri & Holding Multisektor: Rp10,48 triliun.
- Infrastruktur & Telekomunikasi Nirkabel: Rp10,46 triliun.
(Dhera Arizona)