Bagaimana sebenarnya fundamental SIDO?
Sebelumnya, pada Jumat pekan lalu (29/7), SIDO merilis laporan keuangan di website BEI dengan mencatatkan penurunan laba bersih 11,24% secara tahunan (yoy) menjadi Rp445,60 miliar sepanjang semester I 2022.
Laba bersih SIDO sepanjang 6 bulan pertama tahun ini lebih rendah dari laba bersih semester I 2021 yang mencapai Rp502 miliar.
Penurunan laba bersih tersebut seiring pendapatan bersih SIDO turun 2,58% secara yoy dari Rp1,65 triliun pada akhir semester I tahun lalu menjadi Rp1,61 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Rinciannya, penjualan jamu herbal dan suplemen turun menjadi Rp988,73 miliar dari semester I 2021 sebesar Rp1,06 triliun. Tak pelak lagi, penurunan segmen jamu dan suplemen ini berimbas terhadap bottom line perusahaan.
Sementara, segmen penjualan makanan dan minuman tumbuh dari Rp526,23 miliar dari semester I 2021 menjadi Rp544,82 miliar.