sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham Timah (TINS) Reli 3 Hari, Intip Katalis dan Proyeksi Analis

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
24/09/2025 12:27 WIB
Saham emiten tambang pelat merah PT Timah Tbk (TINS) melonjak pada perdagangan Rabu (24/9/2025), melanjutkan tren positif belakangan ini.
Saham Timah (TINS) Reli 3 Hari, Intip Katalis dan Proyeksi Analis. (Foto: Timah)
Saham Timah (TINS) Reli 3 Hari, Intip Katalis dan Proyeksi Analis. (Foto: Timah)

IDXChannel – Saham emiten tambang pelat merah PT Timah Tbk (TINS) melonjak pada perdagangan Rabu (24/9/2025), melanjutkan tren positif belakangan ini di tengah fokus manajemen mengejar target produksi tahunan dan penertiban aktivitas tambang ilegal.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham TINS melonjak 11,30 persen ke level Rp1.330 per unit hingga istirahat makan siang. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp261,9 miliar dan volume perdagangan 198,6 juta saham.

Dengan ini, saham TINS telah mencatatkan kenaikan tiga hari berturut-turut. Alhasil, dalam sepekan saham ini melonjak 19,82 persen dan dalam sebulan melejit 32,34 persen.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai TINS tengah menjadi sorotan di pasar seiring isu penertiban tambang ilegal di dalam negeri. Ia memandang fenomena ini dapat berdampak pada kinerja perseroan.

“TINS, seperti yang kita ketahui, komoditas saat ini memang sedang menjadi sorotan di kondisi dalam negeri,” ujar Michael, Rabu (24/9/2025).

Ia menambahkan, “Mulai dari CPO ilegal, tambang batu bara ilegal. Sementara, kemarin kita ketahui ada pemberantasan timah ilegal.”

Menurutnya, kondisi tersebut bisa menjadi katalis positif bagi pendapatan perseroan. “Hal ini bisa membuat revenue dari TINS yang selama ini bermasalah dengan illegal miner bisa dinormalisasikan dari laporan keuangan,” tutur Michael.

Menyoal analisis teknikal, Michael melihat potensi penguatan harga saham TINS. “Jika kita melihat dari sisi teknikal, TINS memiliki pola reversal cup and handle dengan target Rp1.550, support di Rp1.300-Rp1.250,” kata Michael menutup analisis.

Mengutip Reuters, TINS optimistis dapat mencapai target produksi 21.500 ton metrik tahun ini, meski realisasi produksi pada paruh pertama 2025 masih lemah. Keyakinan ini disampaikan Direktur Utama TINS Restu Widiyantoro dalam rapat dengar pendapat dengan DPR, Senin (22/9/2025).

Restu mengatakan, satuan tugas pemberantasan penambangan timah ilegal di wilayah konsesi Timah diharapkan dapat membantu perseroan mencapai target tersebut.

Sepanjang paruh pertama tahun ini, produksi bijih timah Timah turun 32 persen secara tahunan menjadi 6.997 ton. Sementara itu, produksi logam timah olahan turun 29 persen menjadi 6.870 ton, berdasarkan data perusahaan.

Sebelumnya, Restu pernah menyebut persaingan dengan penambang ilegal sebagai penyebab rendahnya produksi perseroan. Hujan deras serta keterlambatan pembukaan tambang baru juga memengaruhi kinerja, tambah Direktur TINS Nur Adi Kuncoro dalam rapat yang sama.

Restu menjelaskan, satuan tugas tersebut telah ditugaskan untuk menindak aktivitas penambangan ilegal di pusat tambang timah Indonesia, yakni Kepulauan Bangka dan Belitung, sekaligus menyasar para perantara yang membeli bijih dari penambang ilegal.

Indonesia merupakan produsen timah terbesar kedua di dunia setelah China, namun kerap menghadapi masalah penambangan ilegal.

Pemerintah telah berupaya menindak produksi ilegal dan mewajibkan transaksi jual-beli timah olahan melalui bursa untuk meningkatkan ketertelusuran (traceability). (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement