Jika mampu menjaga area support penting, saham ini dinilai berpeluang menembus level psikologis berikutnya. “Dengan mampu mempertahankan level Darvas Box di bawah di angka 9.000, TPIA berpeluang untuk break angka 11.000, dan memiliki target ke 12.000–13.000,” demikian Michael menutup analisisnya.
Diwartakan sebelumnya, Danantara dan INA mengumumkan pada Selasa (17/6/2025) bahwa telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan petrokimia dan energi, TPIA, dengan nilai kerja sama hingga USD800 juta atau setara dengan Rp13,03 triliun (asumsi kurs Rp16.290 per USD).
Melansir dari Reuters, Selasa (17/6), dalam pernyataan bersama, ketiga pihak menyebutkan bahwa kesepakatan ini bertujuan untuk menjajaki peluang investasi Danantara dan INA dalam pembangunan pabrik chlor-alkali – ethylene dichloride.
Pabrik tersebut akan dikelola oleh anak usaha Chandra Asri dan diperkirakan memiliki kapasitas produksi sebesar 400.000 ton soda kaustik padat serta 500.000 ton ethylene dichloride per tahun.
Sebelumnya, TPIA—yang dikendalikan taipan Prajogo Pangestu—menebar dividen tunai sebesar USD30 juta atau Rp487,80 miliar untuk tahun buku 2024.