IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menikmati tren kenaikan sepanjang September, berulang kali menorehkan rekor tertinggi (ATH) baru.
Optimisme analis terhadap kinerja indeks di Oktober pun menguat, disertai rekomendasi sejumlah saham yang dinilai menarik untuk disimak bulan depan.
Menurut data BEI, hingga Senin (29/9/2025) IHSG sudah menguat lebih dari 3,7 persen dan kini bertengger di level 8.123, setelah sempat menembus rekor 8.169 pada 24 September 2025.
Sepanjang tahun berjalan, indeks ini tercatat melesat 14,74 persen berkat rebound tajam dari fase kritis pada Februari-April lalu di tengah isu perang dagang Amerika Serikat (AS) serta turunnya minat investor asing terhadap pasar saham domestik.
Menilik catatan historis, performa IHSG di September kali ini terbilang istimewa. Indeks sukses menghijau setelah tiga tahun berturut-turut melemah pada 2022-2024.
Padahal, September dikenal sebagai bulan ‘bearish’ bagi IHSG. Sejak 2016 hingga 2025, indeks hanya mampu menguat tiga kali di bulan tersebut, sementara selebihnya cenderung melemah.
Founder WH Project William Hartanto menilai IHSG masih berpeluang mencetak rekor baru dalam waktu dekat. Ia pun mulai menyoroti outlook indeks di Oktober.
“Mampu menembus ATH, pengujian 8.000 akan segera selesai dan sentimen-sentimen negatif mulai priced in,” ujarnya, Senin (29/9/2025).
Ia menambahkan, “Sehingga IHSG akan mulai bottoming di pekan ini (menutup bulan September), target IHSG berada pada 8.200-8.300.”
William juga memaparkan pandangannya soal peluang sektor pada Oktober mendatang.
“Di Oktober, pilihan sektor bisa lebih banyak dikarenakan adanya window dressing,” katanya.
Ia menegaskan bahwa momentum tersebut membuat sejumlah emiten potensial semakin menarik untuk disimak.
“Sehingga saham-saham new blue chips konglomerat bisa tetap jadi pilihan (PTRO, BREN, BRPT, CDIA, CUAN), lalu nikel (MBMA, NCKL, INCO, ANTM), dan beberapa saham lainnya seperti EMTK, BUKA, JPFA, dan ICBP,” tutur William. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.