Dengan potensi pertumbuhan pengguna dari sekitar 400 ribu saat ini menjadi 40 juta dalam lima tahun, Sucor menilai target harga tersebut tidak agresif. Saat ini, WIFI diperdagangkan pada rasio price-to earnings (PE) forward 12 bulan sebesar 55 kali. Jika valuasi ini bertahan hingga 2030, harga teoretis saham dapat mencapai Rp34.400 per saham, mencerminkan CAGR 65 persen dari harga saat ini.
Menurut pemberitaan media teranyar, Kamis (2/10), entitas WIFI, PT Telemedia Komunikasi Pratama, lolos tahap evaluasi administrasi seleksi pita frekuensi 1,4 GHz untuk layanan broadband nirkabel (BWA) 2025.
Dari tujuh peserta awal, hanya tiga perusahaan yang memenuhi syarat, yakni Telemedia, Telkom (TLKM), dan PT Eka Mas Republik. Sementara Indosat (ISAT) dan XLsmart (EXCL) gugur karena dokumen tidak lengkap setelah resmi mundur dari seleksi. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.