Rencana kerja sama strategis tersebut, sambung manajemen, akan dituangkan dalam suatu perjanjian kemitraan terkait kerja sama dan pengadaan lahan sehubungan dengan pengembangan bisnis PLTS.
"Pelaksanaan joint venture (JV) tersebut akan memerhatikan ketentuan hukum dan perundangan yang berlaku bagi para pihak, serta perjanjian definitif terkait yang akan ditandatangani kemudian," jelas manajemen perseroan.
Proyek pengembangan energi hijau listrik tenaga surya ini merupakan salah satu upaya MITI mendukung agenda PBB 2030 untuk SDGs serta mendukung program pemerintah mengurangi emisi karbon hingga 32 persen atau setara 912 juta ton pada 2030 dengan menggunakan bahan bakar non fosil.
"Pengembangan teknologi dan investasi tenaga surya akan menyediakan energi bersih yang ramah lingkungan dan mendorong pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat lokal, serta memenuhi permintaan pasar atas energi murah dan ramah lingkungan," imbuh manajemen.