Sebelumnya, Direktur Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), Ahmad Parveez, mengkhawatirkan potensi penurunan ekspor CPO Malaysia dapat meningkatkan persediaan di akhir tahun menjadi 2,5 juta metrik ton.
"Dengan cara Indonesia melepas persediaannya sekarang, kami mengantisipasi dua hingga tiga bulan ke depan ekspor Malaysia akan turun," kata Ahmad, Kamis (22/9).
Saat ini Indonesia masih menjadi negara eksportir CPO terbesar dunia, disusul Malaysia. Kedua negara itu terus bersaing untuk mendapatkan permintaan, terutama dari India yang bersiap untuk menyelenggarakan acara perayaan Diwali.
Malaysia menilai Indonesia mempu menyerap volume permintaan cukup besar lantaran menjual CPO dengan harga yang murah di pasar global. (NIA)