IDXChannel - Mata uang rupiah ditutup melemah 50 point di level Rp14.452 atas dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan akhir pekan ini. Melemahnya nilai tukar Indonesia dipacu oleh respon negatif pasar terhadap rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang mengalami defisit.
Pengamat Rupiah Ibrahim Assuaibi mengatakan Bank Indonesia (BI) melaporkan NPI pada kuartal II-2021 berada di posisi defisit USD400 juta.
Adapun hal itu dinilai buruk jika dibandingkan pada kuartal sebelumnya yang surplus hingga mencapai USD4,1 miliar. NPI terdiri dari dua pos besar yaitu transaksi berjalan (current account) serta transaksi modal dan finansial.
“Defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang besar tidak mampu ditutup oleh pos transaksi modal dan finansial yang surplus USD1,92 miliar pada kuartal II-2021,” terang Ibrahim dalam keterangan resminya, Jumat (20/8/2021).
Sementara, lanjut dia, transaksi berjalan mengalami defisit USD2,23 miliar atau 0,77% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Capaian tersebut lebih dalam dibandingkan kuartal sebelumnya yang minus USD1,06 miliar (0,38% PDB).