Adam menuturkan bahwa penghasilan usaha selama 1H22 mencapai Rp 5,3 triliun atau meningkat 33,9% dari Rp 3,97 triliun di tahun sebelumnya. EBITDA mencapai Rp 4,57 triliun, meningkat 34,1% dari Rp 3,4 triliun di tahun sebelumnya. Dan Laba Bersih mencapai Rp 1,69 triliun, meningkat 0,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Tercatat masing-masing segmen bisnis SMN menunjukkan pertumbuhan yang baik. Penghasilan dari segmen menara pada 1H22 mencapai Rp 4,28 triliun atau tumbuh 30,7% dari tahun sebelumnya. Penghasilan dari segmen menara fiber mencapai Rp 479,6 milyar atau tumbuh 83,5%. Dan penghasilan dari segmen connectivity mencapai Rp 555,3 milyar atau tumbuh 27,9%.
''Pencapaian ini berasal dari pertumbuhan bisnis secara organik maupun in-organik. Pertumbuhan organik didukung oleh perkembangan industri telekomunikasi di mana para operator membutuhkan semakin banyak tower dan jaringan fiber optik untuk meningkatkan kualitas pelayanan mereka.”
“Sementara itu, pertumbuhan in-organik berasal dari transaksi akuisisi tower yang telah dilaksanakan pada awal tahun ini,'' ujar Adam.
(FRI)