Melisa menjelaskan bahwa langkah pengintegrasian ini merupakan bagian dari strategi antisipasi perseroan terhadap potensi pertumbuhan kebutuhan air minum yang semakin tinggi, seiring kembali normalnya kegiatan masyarakat pasca pandemi.
Ia menambahkan, pengintegrasian bisnis distribusi ini diharapkan akan memperkuat kemampuan perseroan dalam melakukan penetrasi pasar.
Selain itu, integrasi vertikal CLEO dengan PT SPS ini juga diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi kinerja perseroan secara keseluruhan, dengan adanya potensi pertumbuhan PT SPS dalam mendistribusikan produk-produk FMCG lainnya, mengingat PT SPS memiliki cakupan wilayah distribusi yang luas dan ekstensif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, serta didukung oleh manajemen yang berpengalaman serta armada dan infrastruktur distribusi yang kuat.
“Kami juga ingin proses akuisisi ini dilakukan sesuai prosedur, peraturan dan ketentuan yang berlaku, serta mengikuti tata kelola perusahaan yang terbaik bagi seluruh pemegang saham,” tutur Melisa.
Per September 2023, CLEO membukukan laba bersih Rp204,8 miliar atau tumbuh 35,7% dari periode yang sama di tahun lalu. Perseroan juga berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan yang mengesankan melampaui rata-rata industri.
Selama sembilan bulan pertama 2023 ini, CLEO mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,15 triliun atau meningkat 13,6%.
(DES)