Kemudian sebesar 9% untuk pengembangan gerai sebanyak 88 gerai, sebesar 5% untuk pengembangan dan membuat food truck baru sebanyak 12 food truck.
“Saat ini perseroan belum memiliki nama pihak penjual food truck karena masih dalam proses negosiasi dengan beberapa vendor, perseroan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pihak penjual food truck,” demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Senin (19/6/2023).
Lalu, sekitar 3% alokasi dana capex digunakan untuk mengembangkan sistem informasi dan infrastruktur perseroan melalui pihak ketiga yaitu, pengembangan artificial intelligence, menambah kapasitas server, pengelolaan Customer Relationship Management System (CRM) perseroan, aplikasi perangkat lunak, customer loyalty program dan pengelolaan pemesanan melalui sosial media seperti Whatsapp, Facebook, dan Instagram.
Adapun 40% dana hasil IPO digunakan untuk modal kerja atau working capital perseroan yang terdiri dari pembelian bahan baku yang akan mengikuti perkembangan gerai baru, untuk menunjang kegiatan pemasaran dan branding (marketing campaign and brand building), untuk research and development dalam pengembangan kategori produk dan sales channel.
“Serta untuk pengembangan sumber daya manusia yaitu melalui training and development,” lanjut prospektus.