Dari total 41 emiten yang tercatat di BEI, sebagian besar merupakan perusahaan tercatat yang listing di Papan Pengembangan.
Papan Pengembangan adalah papan pencatatan saham di BEI yang diperuntukkan bagi perusahaan yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan pengembangan.
Sementara hanya ada 6 perusahaan yang masuk Papan Utama, seperti PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), PT Ancara Logistik Indonesia Tbk (ALII), dan ada potensi MDIY masuk Papan Utama.
Sayangnya, nilai fundraising di atas Rp1 triliun atau yang sering disebut sebagai Lighthouse IPO hanya terdapat 2 emiten, yakni AADI dan MDIY.
Apa Tanggapan Analis?
Ekonom sekaligus Senior Equity Research Analyst NH Korindo Sekuritas Indonesia, Ezaridho Ibnutama menilai, terdapat sejumlah faktor yang membuat gelaran IPO tak semeriah tahun lalu.
Beberapa hal yang disebut cukup komprehensif, mulai dari faktor makro domestik-global, hingga isu dugaan skandal gratifikasi.
Eza juga menyoroti performa saham pasca-IPO yang dinilai sering kali mengecewakan. Beberapa saham baru yang kini diperdagangkan ke level terendah, atau menjadi perusahaan cangkang tanpa aktivitas bisnis yang berarti.