IDXChannel - PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) bersiap membuka penawaran umum perdana (IPO) dengan menawarkan hingga 543,01 juta saham kepada publik, atau setara 20 persen dari modal.
Harga penawaran awal (bookbuilding) anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dipatok di kisaran Rp900 hingga Rp1.150 per saham.
Dengan rentang harga tersebut, perusahaan menargetkan dana segar sebesar Rp488,7 miliar hingga Rp624,5 miliar.
Periode bookbuilding akan dilaksanakan pada 17–23 Desember 2024, disusul penawaran umum pada 2–6 Januari 2025, dan estimasi pencatatan saham (listing) pada 8 Januari 2025.
Valuasi IPO RATU
Berdasarkan kalkulasi analis Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani, valuasi market cap IPO RATU berada di kisaran 6,0–7,6 kali price-to-earnings (PE) trailing twelve months (TTM) hingga semester I-2024.
Sementara itu, rasio price-to-book value (P/BV) pasca-IPO diperkirakan berada pada rentang 2,98–3,26 kali.
"Valuasi ini masih lebih rendah dibandingkan induk usahanya, Rukun Raharja (RAJA), yang diperdagangkan pada 23,8 kali PE TTM semester I-2024 dan 4,6 kali P/BV," kata Hendriko dalam risetnya Senin (16/12/2024).
Di sisi lain, Hendriko membandingkan valuasi RATU dengan kompetitornya, seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).
“Dibanding peers-nya, valuasi RATU lebih tinggi,” tuturnya.
Menghitung dengan harga saham pada penutupan Jumat (13/12), MEDC diperdagangkan pada 4,7 kali P/E TTM per September 2024, dengan P/BV sebesar 0,8 kali.
“Sementara ENRG berada di 5,1 kali PE TTM dan 0,6 kali P/BV,” ujarnya.
Berdasarkan laporan keuangan hingga 30 Juni 2024, RATU mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD27,95 juta. Angka ini setara Rp459,12 miliar (kurs tengah akhir BI yang disajikan perseroan Rp16.421 per 1 USD).
Dari jumlah tersebut, laba kotor mencapai USD11,58 juta, atau setara Rp190,17 miliar.
Adapun laba bersih per 30 Juni 2024 tercatat sebesar USD7,39 juta, atau Rp121,43 miliar, dengan laba per saham dasar mencapai USD0,0029.
(Fiki Ariyanti)