IDXChannel - Sejarah saham BNGA atau kode saham milik perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk yang sebelumnya bernama PT Bank Niaga Tbk memang sangat menarik untuk dibahas dan dicermati secara mendalam. Sejak awal, BNGA telah mengalami empat kali merger dengan berbagai perusahaan.
Profil dan Sejarah Saham BNGA
PT Bank CIMB Niaga Tbk merupakan anak perusahaan CIMB yang berkedudukan di Jakarta. Untuk mendukung operasionalnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan telah memiliki 374 cabang, 33 mobile cash desk, 44 payment point, dan sekitar 4.316 ATM di seluruh Indonesia.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 26 September 1955 dengan nama PT Bank Niaga oleh Soedarpo Sastrosatomo, J. Panglaykim, Roestam Moenaf dan Ali Algadri. Pada 11 November 1955, bank tersebut mendapat izin dari Departemen Keuangan untuk beroperasi sebagai bank umum. Pada tahun 1973 Bank Agung melakukan merger dengan bank ini. Pada tanggal 22 November 1974, Bank Indonesia menetapkan bank tersebut sebagai bank devisa.
Kemudian pada tahun 1978 Bank Tabungan Bandung dilebur ke dalam bank ini, dan pada tahun 1983 Bank Amerta juga dilebur ke dalam bank ini. Pada tahun 1987, bank tersebut menjadi bank Indonesia pertama yang memasang ATM. Pada tanggal 29 November 1989, bank ini resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan penawaran umum sampai dengan Rp5.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga penawaran Rp12.500 per saham.
Pada tahun 1991, bank ini menjadi bank pertama di Indonesia yang menawarkan layanan perbankan online. Setelah melalui berbagai perkembangan sebagai pemilik mayoritas Bank Niaga (melalui CIMB Group) dan LippoBank, Khazanah berencana untuk menggabungkan kedua bank tersebut berdasarkan pedoman Bank Indonesia sejak 2007.
Pada Mei 2008, nama Bank Niaga diubah menjadi CIMB Niaga. Pada 1 November 2008, LippoBank resmi bergabung dengan CIMB Niaga. Pada tahun 2017, Otoritas Jasa Keuangan memperbarui status bank ini menjadi BUKU 4.