sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sejumlah Saham Komoditas Berpotensi Masuk MSCI di November 2025

Market news editor Iqbal Dwi Purnama
28/10/2025 10:27 WIB
Sejumlah saham yang bergerak di sektor komoditas berpotensi masuk dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) periode November 2025.
Sejumlah Saham Komoditas Berpotensi Masuk MSCI di November 2025. (Foto: Inews Media Group)
Sejumlah Saham Komoditas Berpotensi Masuk MSCI di November 2025. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Vice President Infovesta, Wawan Hendrayana, mengatakan sejumlah saham yang bergerak di sektor komoditas berpotensi masuk dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) periode November 2025.

Sejumlah syarat perlu dipenuhi sebelum masuk dalam indeks MSCI di antaranya, likuiditas memadai, kapitalisasi pasar yang disesuaikan dengan free float (FFMC), dan struktur kepemilikan saham yang tersebar, tidak terkonsentrasi pada satu pihak.

"Saham lain seperti komoditas, ini sangat mungkin masuk ke MSCI, dan bisa mendapatkan aliran info baru," ujarnya dalam acara Market Buzz IDXChannel, Selasa (28/10/2025).

Pada kesempatan itu, Wawan mengatakan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) memang diharapkan masuk dalam indeks MSCI November 2025. Pada hari ini, harga saham BRMS terpantau berada di posisi Rp870 per saham, diperkirakan telah memenuhi persyaratan untuk naik dari MSCI Small Cap Index ke MSCI Global Standard Index.

Selain itu, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga diperkirakan akan masuk dalam indeks MSCI November 2025. FFMC BREN sendiri mencapai USD3,5 miliar, telah mencapai di atas standar minimum USD3,1 miliar.

Rata-rata nilai transaksi harian selama 12 bulan mencapai USD12,9 juta, alias di atas standar minimum USD2,5 juta. Sedangkan rasio nilai transaksi rata-rata telah melampaui batas 15 persen selama 12 bulan.

"Ada beberapa sektor yang diharapkan bisa masuk dalam saham MSCI, salah satunya komoditas, kalau dari group BRMS, lalu juga harapannya BREN bisa masuk, meski kemarin BREN ini walaupun ada statement dari MSCI, investor berpendapat, ini mungkin sulit masuk MSCI," tambahnya.

Untuk saham-saham konglomerat, kalaupun tidak masuk dalam indeks MSCI November, pergerakannya diperkirakannya masih bisa terus positif. Hal ini tergantung dari sentimen yang mendasari investor untuk masuk.

"Waspada juga ada beberapa saham yang mungkin bisa keluar dari MSCI, ini biasanya bisa dilakukan aksi jual juga. Kalau kita mencermati saham-saham konglomerat, mereka tidak masuk MSCI pun masih bisa naik, tergantung sentimen," kata dia.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement