IDXChannel - Sektor properti China mengalami kontraksi lebih lanjut pada Agustus 2022. Harga jual pun terus turun diikuti anjloknya investasi dan penjualan properti.
Hal itu terjadi karena boikot hipotek, penguncian wilayah akibat Covid-19 yang meluas, dan ekonomi China yang masih lemah. Alhasil, kepercayaan investor di sektor itu pun ikut turun.
Padahal, pasar properti China pernah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Sektor tersebut terus bertahan dari krisis ke krisis sejak musim panas 2020 setelah regulator turun tangan untuk memotong kelebihan leverage pada pengembang.
Namun, kejatuhan pasar properti telah membebani ekonomi terbesar kedua di dunia itu, yang nyaris lolos dari kontraksi pada kuartal kedua.
Menurut perhitungan Reuters berdasarkan Biro Statistik Nasional (NBS), harga rumah baru turun 0,3% secara bulanan pada Agustus 2022, yang merupakan laju tercepat sejak November 2021. Padahal harga bergerak stabil pada Juli 2022.