IDXChannel- Bursa saham Asia melemah pada hari ini menyusul investor yang masih resah atas krisis utang China Evergrande Group yang belum terpecahkan dan mengamati dampak potensial dari krisis kekurangan listrik.
Pada awal perdagangan Selasa (28/9), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,13% pada hari Selasa, setelah sesi beragam di Wall Street. Kemudian, indeks acuan S&P 500/ASX 200 Australia turun hampir 1%, sementara Nikkei Jepang turun 0,6%. Disisi lain, indeks blue chip China CSI 300 naik tipis 0,1% pada pembukaan, karena Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,44%.
Masa depan Evergrande, pengembang properti paling berhutang di dunia saat ini, sedang diteliti secara forensik oleh investor. Evergrande memiliki tenggat waktu 30 hari untuk melakukan pembayaran sebelum jatuh ke default dan otoritas Shenzhen sekarang sedang menyelidiki unit manajemen kekayaan perusahaan.
Tanpa mengacu pada Evergrande, People's Bank of China (PBOC) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan "menjaga hak-hak sah konsumen perumahan".
Sementara itu, melebarnya kekurangan listrik di China berimbas pada terhentinya produksi di sejumlah pabrik termasuk pemasok ke Apple Inc dan Tesla Inc, diperkirakan akan memukul sektor manufaktur negara itu dan rantai pasokan terkait.