IDXChannel - Sebanyak 9 emiten di Tanah Air berhasil masuk jajaran ASEAN Asset Class PLCs. Adapun mayoritas berasal dari sektor perbankan.
Perusahaan tersebut dinilai memiliki tata kelola yang baik dan layak dilirik oleh kalangan investor global. Direktur Utama BEI Iman Rachman menyambut positif kabar tersebut seraya mendorong perusahaan publik untuk tak berhenti memaksimalkan kinerja mereka.
"BEI mengapresiasi kepada para perusahaan. Semoga dapat terus meningkatkan implementasi Good Corporate Governance (GCG), sehingga dapat memajukan Pasar Modal Indonesia," kata Iman Selasa (31/1/2023).
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menduduki urutan pertama (nilai 118,46), disusul PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) (111,82), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) (109,85), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) (109,18), PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN) (107,21), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) (106,64).
Selanjutnya ada nama PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) (99,08), dan PT Timah Tbk (TINS).
Angela Simatupang, Corporate Governance Expert yang ditunjuk BEI untuk mewakili Indonesia di Forum ASEAN CG mengatakan rata-rata Indonesia menunjukkan kenaikan 9,3%.
"Secara umum, nilai negara kita naik, namun negara lain juga melakukan berbagai inisiatif untuk memperbaiki praktik dan keterbukaan informasinya mengenai corporate governance, sehingga kita harus terus memacu diri agar bisa bersaing dengan perusahaan publik lain di ASEAN," terangnya.
Sebagaimana diketahui, inisiatif ASEAN Corporate Governance Scorecard diperkenalkan sejak 2011 untuk meningkatkan standar dan praktek corporate governance perusahaan publik di ASEAN, sekaligus memberikan visibilitas internasional yang lebih besar kepada perusahaan ASEAN yang dikelola dengan baik.
Agenda ini digagas oleh ASEAN Capital Market Forum (ACMF) bersama dengan Asian Development Bank (ADB), dengan tujuan untuk meningkatkan standar dan praktik tata kelola perusahaan perusahaan publik ASEAN
(DES)