Seperti diketahui, harga minyak sempat tertekan cukup tajam akibat pernyataan Uni Emirat Arab yang bakal memasok minyak ke pasar untuk mendingingkan harga.
Menteri Energi UEA Suhail al-Mazrouei dalam media sosialnya menyebut bahwa negaranya berkomitmen terhadap perjanjian yang telah dibuat oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak Bumi dan sekutunya termasuk Rusia, bersama-sama disebut OPEC+, untuk meningkatkan pasokan minyak sebesar 400.000 barel per hari bulanan setelah pemotongan tajam pada tahun 2020.
"UEA percaya pada nilai yang dibawa OPEC+ ke pasar minyak," kata al-Mazrouei.
Pasar juga sedang mengamati langkah AS untuk mengurangi sanksi terhadap pasokan minyak Venezuela, dan perundingan nuklir dengan Iran.
Apabila strategi ini berhasil, maka pasokan minyak di tingkat global diperkirakan bakal kembali terisi, kendati sanksi impor dari Rusia tetap berlaku.
"Kami pikir ini akan menjadi tantangan bagi OPEC+ untuk meningkatkan produksi mereka di tingkat global," kata analis komoditas Commonwealth Bank Vivek Dhar. (RAMA)