Secara fundamental, penulis buku The Tao of Bandarmology ini memandang sentimen suku bunga Federal Reserve dapat menyebabkan capital outflow dari aset berisiko seperti saham.
Melacak foreign outflow sepanjang tiga hari terakhir, investor asing tampak merealisasikan profit hampir Rp6 triliun, yang sebagian besar berasal dari emiten berkapitalisasi besar penggerak indeks, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
"Kami sudah menjelaskan juga bahwa efek Fed rate yang membuat terjadinya capital outflow tidak mudah untuk diselesaikan dalam 2 hari. Berdasarkan sejarahnya malah bisa membawa IHSG downtrend hingga berbulan-bulan (rata-rata 4 bulan)," tuturnya.
Pada perdagangan hari ini Kamis 12 Mei 2022, William memperkirakan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah di area 6.774 - 6.994.
"Level resistance dipilih mengikuti MA5, dan sektor yang diperkirakan akan memimpin IHSG adalah masih dari consumer goods seperti UNVR dan INDF," tandasnya.
(IND)