Hingga akhir September 2022, total nilai aset GTBO tercatat sebesar USD60,47 juta atau setara Rp944,84 miliar, atau tumbuh 5,94% dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar USD57,08 juta. Liabilitas perseroan tercatat sebesar USD16,23 juta dan ekuitas sebesar USD44,23 juta.
Tahun depan, perseroan menargetkan bahwa produksi akan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yaitu 2,5 juta metrik ton. Namun, perseroan berupaya untuk dapat melebihi target tersebut.
Sementara itu, dengan asumsi angka produksi 2,5 juta metrik ton dan harga batu bara seperti saat ini, GTBO memproyeksikan pendapatan dapat mencapai USD80 juta hingga USD90 juta.
Adapun strategi yang dilakukan perseroan untuk meningkatkan kinerja di tahun depan yakni, mengurangi anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk peralatan tambang, berupaya meningkatkan produksi lebih dari RKAB, serta berencana masuk ke pasar Vietnam.
(DES)