Melansir dari Bloomberg, Rabu (12/11/2025), Indonesia yang merupakan produsen CPO terbesar dunia berencana meningkatkan porsi campuran minyak sawit dalam biodiesel dari 40 persen menjadi 50 persen mulai semester II-2026.
Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menekan impor bahan bakar fosil sekaligus mengurangi emisi karbon.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono mengatakan, jika pemerintah benar-benar menerapkan program B50, harga CPO bisa naik hingga MYR5.000 per ton dalam periode Januari-Juni 2026.
Sebagai informasi, pada Kamis (13/11/2025) siang, harga CPO di Bursa Malaysia Derivatives diperdagangkan di level MYR4.117 per ton.
Sekretaris Jenderal Gapki M. Hadi Sugeng Wahyudiono menambahkan, perluasan program B50 berpotensi meningkatkan penggunaan CPO untuk biodiesel hingga seperempat lebih tinggi dibanding saat ini, dan menekan ekspor sawit Indonesia menjadi sekitar 26 juta ton pada 2026 dari perkiraan 31 juta ton tahun ini.