Potensi kenaikan permintaan bahan bakar di China datang ketika mitra dagang Indonesia itu tengah bergerak menuju pembukaan kembali pembatasan mobilitas setelah tiga tahun memperketat aktivitas bisnis untuk melawan penyebaran virus corona.
Harapan juga datang dari kabar bahwa Rusia mulai akan memangkas produksi sekaligus melarang penjualan minyak ke negara-negara G7 yang membatasi harga jual mereka. Kebijakan ini diperkirakan akan berlaku mulai 1 Februari 2023, dilansir Reuters, Rabu (28/12/2022).
Dari sisi produksi, Amerika Serikat sedang mengalami gangguan cuaca ekstrem yang membuat produksi minyak dan gas di North Dakota dan Texas berhenti. Fasilitas pengilangan minyak sempat melanjutkan operasi setelah sebelumnya terhenti akibat membeku.
Sejumlah jajak pendapat menyebut stok minyak mentah AS diperkirakan akan turun 1,6 juta barel menyusul situasi tersebut. Ke depan, organisasi kelompok industri American Petroleum Institute dan Badan Administrasi Informasi Energi AS akan merilis data persediaan minyak mentah AS terbaru.
(DES)