Sehari sebelumnya, saham BRRC juga menyentuh ARB dengan penurunan 34,52 persen ke harga Rp110. Dalam Sepekan, saham produsen tepung roti merek Royal ini sudah minus 70 persen.
Meski demikian, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Karena itu, para investor diharapkan untuk mencermati kinerja emiten bersangkutan dan mengkaji kembali rencana corporate action sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sebelumnya, penawaran umum perdana saham atau IPO Raja Roti mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed 72 kali pada pooling allotment.
Dalam prospektus, BRRC melepas hingga 291,5 juta saham atau 30,01 persen dari modal yang ditempatkan. Total dana yang diperoleh dari IPO ini sebesar Rp61,21 miliar, dari harga IPO di Rp210 per saham.
(DESI ANGRIANI)