sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sering Dikaitkan dengan Pasar Modal Domestik, Apakah Fenomena Sell in May and Go Away?

Market news editor Shelma Rachmahyanti
30/04/2021 15:16 WIB
Berdasarkan pencarian data selama 20 tahun, kenaikkan di bulan Mei hingga Oktober itu selalu lebih rendah jika dibandingkan dari akhir tahun hingga awal tahun.
Fenomena Sell in May and Go Away sering dikaitkan dengan pasar modal dalam negeri. (Foto: MNC media)
Fenomena Sell in May and Go Away sering dikaitkan dengan pasar modal dalam negeri. (Foto: MNC media)

IDXChannel - Menjelang bulan Mei investor pasar modal biasanya akan sering mendengar maupun membaca informasi mengenai fenomena Sell in May and Go Away. Fenomena yang terjadi di pasar saham luar negeri tersebut sering kali dikaitkan dengan pergerakan pasar modal domestik.

Diketahui, pada bulan Mei investor pasar modal cenderung melakukan aksi jual guna menghindari terjadinya penurunan kinerja pasar modal pada bulan Mei hingga Oktober. Meski demikian, tidak serta fenomena Sell in May and Go Away ini terjadi pada setiap tahun.

Pengamat pasar modal Oktavianus Audi menjelaskan, berdasarkan pencarian data selama 20 tahun, kenaikkan di bulan Mei hingga Oktober itu selalu lebih rendah jika dibandingkan dari akhir tahun hingga awal tahun berikutnya.

“Secara history 20 tahun terakhir memang betul kenaikkan di bulan Mei sampai dengan Oktober itu selalu lebih rendah dibandingkan akhir tahun sampai awal tahun berikutnya. Biasanya memang seperti itu. Dan kalau di-average rata-rata 0,8% kenaikkan di Mei sampai dengan Oktober,” jelasnya dalam acara Market Opening IDX Channel, Jumat (30/4/2021).

Dengan adanya kondisi tersebut, artinya para investor memang sedikit keluar pada bulan Mei sampai dengan Oktober.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement