Perseroan pun berencana untuk mengembangkan usahanya dan mencari pendanaan lewat pasar modal melalui IPO dan menargetkan dana sebesar Rp49,9 miliar.
Dia melanjutkan, bersamaan dengan penawaran umum saham perdana, Perseroan mengadakan Program ESA (Employment Stock Allotment) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 1% dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan atau sebanyak-banyaknya sebesar 1.968.000 saham.
"Dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, dirinci untuk sekitar 74% akan digunakan sebagai modal kerja diantaranya yaitu untuk pembiayaan proyek baru, biaya overhead dan operasional," ucap dia.
Sekitar 11% akan digunakan untuk market acquisition and expansion. Sekitar 10% (sepuluh persen) akan digunakan untuk riset dan pengembangan. Sekitar 5% (lima persen) akan digunakan untuk belanja modal Perseroan yang meliputi alat kerja dan prasarana diantaranya adalah komputer, server, router server, switchhub manageable, server rak 20U, firewall Fortinet, dan kendaraan operasional.
Perseroan menjadwalkan masa penawaran awal pada 20-26 Agustus 2021 dengan perkirakaan tanggal efektif pada 31 Agustus 2021. Perkiraan masa penawaran umum perdana saham akan berlangsung 2-6 September 2021, dengan tanggal penjatahan pada 6 September. Sementara itu perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 7 september dan listing pada 8 September 2021.