IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal Indonesia terus melakukan sosialisasi kepada calon emiten atau korporasi untuk memanfaatkan pasar modal sebagai pembiayaan kegiatan usahanya.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen mengatakan, pada pertengahan tahun ini tercatat rencana dari beberapa perusahaan rintisan (startup) unicorn dan decacorn yang akan melaksanakan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Dengan masuknya (startup) unicorn dan decacorn ke bursa saham Indonesia tentu akan berpotensi si mendongkrak market cap saham (Kapitalisasi pasar) di pasar modal Indonesia dan di Bursa Efek tentunya, dan menarik lebih banyak investor termasuk investor asing," ujar Hoesen dalam konferensi pers Peringatan 44 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, Selasa (10/8/2021).
Hoesen menambahkan, masuknya startup unicorn maupun decacorn diprediksi akan lebih menggairahkan dagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Dalam rangka mengakomodasi perusahaan-perusahaan tersebut untuk melakukan IPO di Indonesia dan juga untuk memfasilitasi perusahaan-perusahaan berinovasi tinggi, OJK bekerja sama dengan seluruh stakeholder termasuk SRO sedang menyiapkan regulasi yang sesuai dengan karakteristik unicorn dan decacorn tersebut.
Dia menyebut, berdasarkan praktik di internasional untuk melindungi visi dan misi perusahaan yang dibangun oleh para pendiri dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya, maka diperlukan pengaturan yang sesuai karakteristik bagi unicorn maupun decacorn tersebut untuk dapat melakukan penawaran umum.