“Karena kenaikan UMR di 2023 cukup rendah, jadi tidak balance kenaikan UMR dengan banyaknya kenaikan harga consumer goods di Indonesia,” ujarnya.
Namun, pihaknya optimistis mampu menjaga komitmen bagi pemegang saham untuk menebar dividen. Perseroan menargetkan sisi topline hingga bottomline SIDO dapat tumbuh 10 persen pada 2024.
Sebelumnya SIDO menebar dividen interim Rp378 miliar atau Rp12,6 per saham. Secara historis, Dividend per Share (DPS) interim masih lebih rendah sejak 2020 senilai Rp12,5 per saham. DPS final dimungkinkan bakal diumumkan April tahun depan.
(RNA)