sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

SIG (SMGR) Jaga Konsistensi Menuju Bisnis Bahan Bangunan Berkelanjutan

Market news editor Rahmat Fiansyah
29/03/2025 21:21 WIB
SIG (SMGR) mencatat pendapatan mencapai Rp36,19 triliun dengan volume penjualan semen sebanyak 38,27 juta ton pada 2024.
SIG (SMGR) mencatat pendapatan mencapai Rp36,19 triliun dengan volume penjualan semen sebanyak 38,27 juta ton pada 2024. (Foto: Dok. SIG)
SIG (SMGR) mencatat pendapatan mencapai Rp36,19 triliun dengan volume penjualan semen sebanyak 38,27 juta ton pada 2024. (Foto: Dok. SIG)

Kinerja Keberlanjutan yang Semakin Prima

Selain mencatatkan profitabilitas pada kinerja bisnis, SIG juga membuktikan komitmennya pada aspek keberlanjutan dengan pencapaian yang membanggakan. Pada 2024, SIG mencatatkan penurunan intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) cakupan 1 sebesar 19,5 persen dibandingkan baseline 2010. Sementara itu, emisi GRK cakupan 2 (emisi tidak langsung dari energi listrik) berhasil turun sebesar 16,4 persen dibanding baseline tahun 2019.

Capaian ini diperoleh dari konsistensi perusahaan untuk terus meningkatkan pemanfaatan bahan bakar alternatif dari biomassa, refuse-derived fuel (RDF) dan limbah industri. SIG juga terus mengembangkan energi terbarukan melalui penggunaan panel surya pada unit-unit operasionalnya, serta konversi gas panas buang menjadi energi listrik (Waste Heat Recovery Power Generation atau WHRPG).

Komitmen terhadap keberlanjutan telah membawa SIG meraih prestasi membanggakan di level nasional hingga internasional. Pada Februari lalu, SIG memborong penghargaan PROPER 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dengan meraih dua Green Leadership, tiga PROPER Emas, dan lima PROPER Hijau. Capaian ini merupakan peningkatan di mana SIG memperoleh tiga PROPER Emas dari sebelumnya dua PROPER Emas pada 2023.

Di pengujung tahun 2024, SIG juga mencatatkan diri sebagai perusahaan bahan bangunan pertama di Indonesia yang meraih validasi Science-Based Target initiatives (SBTi) karena dinilai telah memenuhi kriteria SBTi dalam menyusun target jangka pendek (near-term target) penurunan emisi GRK.

”Kinerja keberlanjutan merupakan hal yang tak terpisahkan dan tak kalah penting dari kinerja bisnis. Keduanya dapat berjalan beriringan bahkan saling mengisi satu dengan lainnya. SIG berkomitmen untuk menjaga keselarasan antara aspek ekonomi dan lingkungan untuk mendukung ketahanan dan keberlangsungan bisnis perusahaan di masa mendatang,” ujar Vita.

(Rahmat Fiansyah/ADV)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement