Dalam hal ini, pihak karyawan menurut Reza juga tidak bisa menutup mata bahwa perusahaan memang dituntut untuk senantiasa melakukan perubahan, agar dapat tetap bertahan dalam persaingan industri yang semakin ketat.
Di lain pihak, demi perubahan tersebut, komitmen perusahaan untuk memenuhi seluruh hak karyawan yang terdampak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, juga perlu untuk diapresiasi.
Namun demikian, meski telah berkomitmen untuk memenuhi seluruh hak karyawan yang terdampak, Reza berharap manajemen Kimia Farma juga dapat lebih bijaksana dalam mengelola para pegawai yang berpotensi terdampak atas rasionalisasi pabrik.
Solusi yang bisa diupayakan adalah dengan mengakomodir SDM dari pabrik-pabrik yang ditutup ke sejumlah pabrik yang masih dipertahankan dan bakal ditingkatkan utilitasnya.
Jika pun opsi tersebut tidak memungkinkan, Kimia Farma juga bisa memberikan pendampingan dan pelatihan keterampilan yang diperlukan bagi para karyawan terdampak untuk dapat terjun ke dunia wirausaha.
"Termasuk juga membuka opsi kerjasama bagi karyawan terdampak untuk tetap berkecimpung di ekosistem industri farmasi, dengan menjadi mitra binaan, misal dengan membuka usaha apotek atau klik kesehatan, yang produknya dipasok oleh pihak Kimia Farma. Opsi-opsi kreatif seperti ini juga diperlukan agar lebih solutif," kata Reza. (TSA)